Cerita Jeritan dan Tangisan Teror Paris

Cerita Jeritan dan Tangisan Teror Paris - Pearce mengatakan dia berada di dekat panggung ketika pria bersenjata berpakaian hitam yang membawa AK-47 melepaskan tembakan.

"Orang-orang mulai berusaha melarikan diri, berjalan melewati orang-orang di lantai dan berusaha mencari jalan keluar, dan saya menemukan jalan keluar ketika para teroris sedang mengisi kembali senjata mereka, dan saya memanjat panggung dan kami menemukan jalan keluar."

Jurnalis itu mengatakan dia membawa seorang remaja perempuan yang mengalami perdarahan berat dan membawanya ke satu taksi dan meminta pengemudi membawa dia ke rumah sakit.
Polisi kemudian menyerbu tempat pertunjukan itu. Tiga tersangka penyerang ditembak mati dalam penyerbuan itu.

Pearce mengatakan dia melihat wajah salah satu pria bersenjata, yang menurut dia berusia antara 20 sampai 25 tahun.

"Apa yang terjadi sangat mengerikan. Tembakan acak 15 menit, 10 menit  dalam satu ruang konser kecil. Itu bukan ruang konser besar. Itu kecil. Kapasitas maksimalnya dua ribu orang dan itu menggerikan."

Saksi mata yang lain, Pierre Janaszak, penyiar radio, duduk di balkon dengan saudari dan teman-temannya ketika mendengar suara-suara tembakan dari bawah sekitar satu jam menjelang pertunjukan.

"Awalnya kami kira itu bagian dari pertunjukan tapi kami segera sadar. Mereka saya perkirakan bertiga  dan  menembaki kerumuman."

"Mereka bersenjata senapan besar, saya membayangkan kalashnikov, itu sangat bising. Mereka tidak berhenti menembak."

"Darah dimana-mana, mayat dimana-mana. Kami dengar teriakan. Semua orang berusaha melarikan diri."

"Mereka menyandera 20 orang, dan kami bisa mendengar mereka berbicara dengan para sandera," kata Janaszak, yang bersembunyi dengan beberapa orang di toilet.

"Saya jelas mendengar mereka berkata 'Ini salah Hollande, ini salah Presidenmu, dia seharusnya tidak campur tangan di Suriah'. Mereka juga bicara tentang Irak," katanya seperti dilansir kantor berita AFP.

Baca juga: Cerita Para Saksi Mata Tentang Serangan Paris

Sumber: antaranews.com

Post a Comment

Komentar adalah tanggapan pribadi, bukan mewakili kebijakan Baca Berita. Kami berhak mengubah atau tidak menayangkan komentar yang mengandung kata-kata berbau pelecehan, intimidasi, dan SARA.

 
Top